Alhamdulillah bisa posting lagi hari ini, maaf yah sahabat-sahabat, kalau admin blog kumpulan tausiyah singkat tidak sempat mengucapkan minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan bathin.
Sahabat yang dirahmati Allah SWT, kali ini kita akan membahasa soal puasa syawal.
Berikut soalnya :
Catatan Buat sahabat KTS, bahwa puasa syawal itu enam hari tidak lebih dan tidak kurang : Dari Abu Ayyub Al Anshori, Rosululloh bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Romadhon kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164). Dari Tsauban, Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa berpuasa enam hari setelah hari raya Iedul Fitri, maka seperti berpuasa setahun penuh. Barangsiapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh lipatnya.” (HR. Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil). Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan dalam Syarh Shohih Muslim 8/138, “Dalam hadits ini terdapat dalil yang jelas bagi madzhab Syafi’i, Ahmad, Dawud beserta ulama yang sependapat dengannya yaitu puasa enam hari di bulan Syawal adalah suatu hal yang dianjurkan.”
Sahabat yang dirahmati Allah SWT, kali ini kita akan membahasa soal puasa syawal.
Berikut soalnya :
Bolehkah berpuasa syawal dilaksanakan tidak berurutan hari??Tidak perlu ragu... Inilah jawabanya :
Hari berpuasa syawal tidak harus dilakukan langsung setelah ramadhan. boleh melakukannya satu hari atau lebih setelah idul fitri dan mereka boleh melakukannya secara berurutan atau terpisah selama bulan syawal. apapun yang lebih mudah bagi seseorang dan ini hukumnya tidaklah wajib melainkan sunnah (Fataawa Al- Lajnah Ad-Daa'imah lil BUhuuts wal ifta. 10/391)
Catatan Buat sahabat KTS, bahwa puasa syawal itu enam hari tidak lebih dan tidak kurang : Dari Abu Ayyub Al Anshori, Rosululloh bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Romadhon kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164). Dari Tsauban, Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa berpuasa enam hari setelah hari raya Iedul Fitri, maka seperti berpuasa setahun penuh. Barangsiapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh lipatnya.” (HR. Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil). Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan dalam Syarh Shohih Muslim 8/138, “Dalam hadits ini terdapat dalil yang jelas bagi madzhab Syafi’i, Ahmad, Dawud beserta ulama yang sependapat dengannya yaitu puasa enam hari di bulan Syawal adalah suatu hal yang dianjurkan.”
menambah pengetahuan saya, trims..
by Admin KTS
@xamthone plus : Sama2
by Admin KTS